NewsSulsel

Duet Bersama Ketua Dekranasda, Bupati Andi Utta Ungkap Filosofi Usaha ke IRTP

BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID – Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta) berduet dengan Ketua Dekranasda Bulukumba, Andi Herfida Muchtar memberikan semangat dan ungkap filosofi usaha yang dia lakoni kepada para pelaku UMKM Pangan di Ballroom Hotel Agri Bulukumba, Senin, 23 Oktober 2023. Pelaku UMKM Pangan, dia harap bisa lebih progresif.

Kehadiran Bupati berlatar pengusaha bersama sang istri, dalam rangka bimbingan teknis penyuluhan keamanan pangan bagi pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulukumba.

Ketua panitia, Intisriyani mengatakan bahwa bimtek ini, diikuti sekira 70-an pelaku UMKM Pangan di sepuluh kecamatan di Kabupaten Bulukumba. Bimtek ini, dihelat selama dua hari, yaitu Senin-Selasa, 23-24 Oktober 2023.

“Kegiatan DAK POM seperti ini, dilaksanakan setiap tahun. Pesertanya beda-beda setiap tahun. Di akhir Bimtek, ada penyerahan Sertifikat BPOM,” ujarnya.

Intisriyani mengatakan bahwa selain Bupati dan Ketua Dekranasda Bulukumba, beberapa narasumber juga di hadirkan, seperti BPOM Makassar, DPMPTSP, serta dari-Dinkes sendiri.

Baca Juga: Peringati Hari Akseptor Sedunia, Bulukumba Raih Dua Penghargaan Nasional

Menurutnya, tujuan dilaksanakannya Bimtek untuk peningkatkan pengetahuan pengusaha IRTP tentang pengolahan pangan yang baik sesuai persyaratan kesehatan dan standar mutu.

“Kita memberikan pembekalan kepada pengelola pemilik industri rumah tangga agar mampu memproduksi pangan sehat, aman, bermutu dan higienis,” jelas Intisriyani.

Pelaku IRTP Minyak Kaluku Ujung Loe, Muhardi mengaku mengapresiasi pelaksanaan Bimtek yang digelar Dinkes Bulukumba ini. Ia bilang Bimtek sangat penting, apalagi terkait pemenuhan standar kesehatan.

“Kita harap ke depan Pemerintah Kabupaten Bulukumba bisa lebih memfokuskan lagi pendampingan-pendampingan ke pelaku UMKM,” ungkapnya.

Muhardi menyebutkan proses produksi Minyak Kaluku Ujung Loe, masih didominasi secara manual. Termasuk peralatan-peralatannya, masih ada yang belum mengikuti perkembangan teknologi.

Dalam sepekan, katanya, intensitas produksinya rata-rata tiga kali dengan estimasi sekira 60 liter. Untuk bahan baku, kelapa dari kebun miliknya sendiri di Desa Balleanging Kecamatan Ujung Loe.

“Kebun sendiri menghampiri 2 hektar lahan kelapa. Itu jumlahnya kurang lebih 500 sampai 600 pohon kelapa,” kata Muhardi.

Baca Juga: Pemkab dan Dekranasda Bulukumba Dukung Diva Ananda di D’Academy 6 Indosiar

Pelaku IRTP lainnya, Erni merasa bersyukur dapat wejangan dan pengetahuan langsung dari Bupati Bulukumba. Bahkan seusai penyampaian materi, Erni foto bersama dengan Bupati dan Ketua Dekranasda Bulukumba.

Pemilik produk Cempata ini, berharap agar pemerintah dapat lebih fokus memperhatikan kemajuan pelaku-pelaku UMKM. Apalagi, salah satu visi besar pemerintah ada pada sektor ekonomi.

“Cempata ini asam merah yang diolah dikukus jadi hitam. Produksinya satu kali per pekan, dengan rata-rata 100 pics,” ujar Erni.

Ia menjelaskan pasar Cempata tak hanya di Bulukumba saja, tapi jangkauannya sudah jauh keluar daerah, seperti di Makassar, Kalimantan, hingga ke Negeri Jiran Malaysia.

“Produksinya di Borojatie Kelurahan Jalanjang Kecamatan Gantarang. Harga Cempata Rp35 ribu per kilogram. Tapi kalau di daerah sendiri, orang lebih suka kemasan ekonomis dengan harga yang lebih murah,” jelas Erni.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Bulukumba Andi Herfida Muchtar mengajak seluruh pelaku IRTP untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Sebab baginya, potensi di setiap daerah berbeda-beda.

Baca Juga: Mengenal Egg Roll Ubi Ungu, Cemilan Berbahan Lokal Asal Bulukumba

Selama menjabat sebagai Ketua Dekranasda Bulukumba, ia fokus untuk pengembangan UMKM. Ia menilai banyak kendala dalam proses produksi, bahkan pemasaran yang sulit.

“Banyak hal yang harus di perhatikan untuk proses produksi, seperti kualitas yang baik, kuantitas yang memadai, kemasan harus punya daya tarik. Dan terpenting adalah izinnya,” ujarnya.

Tak hanya itu, ada satu kendala lagi sulitnya memasarkan produk, yaitu tidak adanya toko oleh-oleh khas Bulukumba. Hanya saja, ia mengaku sudah bermohon ke Bupati Bulukumba untuk pengadaan galeri produk UMKM.

“Nanti di situ kita akan bantu pemasaran, sehingga kepercayaan diri untuk produksi lebih meningkat. Tapi syaratnya harus ada izin layak penjualan dan lainnya,” jelas Andi Herfida Muchtar yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar.

Ketua TP-PKK Bulukumba ini, lebih dalam mengaku ke depan akan lebih fokus membackup semua pelaku UMKM.

“Saya harap kita semua bisa berkolaborasi. Meski kita jarang pameran, tapi UMKM pangan sudah laku terjual. Misal kunyit organik di Kahayya, itu sudah sangat laku. Berapa pun saya minta, sudah bisa di siapkan. Ini salah satu contoh, produk yang memang siap di pasarkan,” kata Andi Herfida Muchtar.

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menekankan pentingnya memperhatikan kebersihan bagi setiap produk UMKM Pangan. Kebersihan itu, katanya, betul-betul akan menjaga keberlangsungan usaha.

“Saudaraku semua, tolong perhatikan agar produk kita betul-betul steril. Usaha itu bisa besar, kalau pelanggan merasa nyaman,” ungkapnya.

Bupati Andi Utta, lebih jauh menguraikan prinsip dan filosofi agar perputaran usaha bisa lebih cepat. Ia mengambil contoh, pelaku usaha pribumi dengan China.

“Mereka (China) berprinsip untung kecil tapi jual banyak. Meski kecil untung, pastikan jualnya lebih banyak,” imbuhnya. (*)

Cek berita dan artikel lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button