MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyesalkan kasus warga meninggal dunia di Dinas Dukcapil atau Disdukcapil Bulukumba. Warga itu, meninggal dunia usai perekaman data e-KTP untuk keperluan operasi penyakitnya.
Warga itu, bernama Amiludin (55), mantan pekerja imigran di Malaysia. Ia pulang karena sakit. Tiba di tanah kelahirannya ia masuk rumah sakit dan di rawat di RSUD Sultan Daeng Radja.
Namun, pihak RS harus mengoperasi untuk mengeluarkan cairan dalam ususnya. Ia tak punya uang. Pihak rumah sakit menyarankan untuk mengurus BPJS Kesehatan. Namun, ia tidak punya e-KTP sebagai syarat adminitrasi mendaftar kepesertaan BPJS Kesehatan.
Lalu, Pada 15 Maret lalu ia harus ke kantor Disdukcapil Bulukumba untuk perekaman e-KTP sebagai syarat menjadi peserta BPJS Kesehatan. Alimuddin sangat membutuhkan fasilitas BPJS Kesehatan itu, karena tak punya uang untuk membayar ongkos operasi.
Sebelum melakukan perekaman, Alimuddin merupakan pasien di RSUD Sultan Daeng Radja tersebut sempat mengalami sesak napas. Kemudian, tak berselang lama usai perekaman Amiludin mendadak meninggal dunia.
Warga Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Bulukumba melakukan perekaman lantaran tidak bisa di operasi jika tidak memiliki kartu BPJS. Pihak Keluarga pun membawa pasien untuk mengurus E-KTP.
Gubernur Andi Sudirman Sesalkan Kejadian Itu
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyesalkan kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa seharusnya pasien mendapatkan perawatan medis sembari pengurusan administrasi di lakukan.
Terkait kasus itu, Pemprov Sulsel menurunkan tim khusus untuk melakukan monitoring kejadian tersebut. Ia juga meminta organisasi perangkat daerah sampai tingkat kelurahan dan desa memantau warganya. Termasuk dalam hal kelengkapan administrasi kependudukan.
“Ini jadi pelajaran, kita akan turunkan tim untuk melakukan evaluasi,” kata Andi Sudirman, Sabtu (19/3/2022).
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sulsel, Sukarniaty Kondolele menyampaikan, bahwa Dukcapil 24 kabupaten/kota selalu melakukan jemput bola. Baik di rumah sakit, lapas, sekolah maupun titik-titik tinggalnya penduduk rentan.
“Ada layanan jemput bola Dukcapil. Termasuk, jika ada permintaan urgent oleh keluarga, pasti yang bersangkutan akan di rekam di tempat atau di rumah sakit,” sebutnya.
Lanjutnya, berkaitan dengan kasus yang terjadi, bahwa Amiluddin sedang di rawat di rumah sakit dan akan di operasi. Namun, tidak punya BPJS sehingga bersama keluarga ke Dukcapil melakukan perekaman.
“Saya akan segera meminta agar seluruh kadis Dukcapil untuk mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerahnya. Agar selalu memperhatikan dan untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Agar saat di butuhkan, khususnya dalam mendapatkan pelayanan tidak terkendala,” ujarnya.
Adapun, jenazah almarhum di serahkan ke pihak keluarga untuk di bawa ke kampung halamannya, di lingkungan Baran, Kelurahan Tana Jaya, Kecamatan Kajang, Bulukumba. (hm/*)