MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Razia anjal dan gepeng atau gerombolan pengemis,dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar beberapa hari ini di sejumlah titik di Kota Makassar. Satpol PP membentuk tim Paronda untuk merazia anjal dan gepeng serta pak ogah yang dinilai mengganggu aktivitas warga, khususnya pengguna jalan.
Dalam catatan hari keenam, mereka berhasil menjaring 130 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Yang diamankan terdiri dari anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng), dan pak ogah.
Langkah Satpol PP ini mendapat tanggapan wakil rakyat. Anggota DPRD Makassar, Ray Suryadi meminta kepada tim gabungan razia di lapangan mengedepankan rasa kemanusiaan.
Baca Juga:Â Jumat Berkah Bagi-bagi, IKAWAN DPRD Makassar Bagikan Makanan Siap Santap ke Pengemudi Ojol dan Bentor
Menurutnya, bahwa pihaknya sangat mendukung penertiban anjal dan gepeng serta pak ogah yang meresahkan. Namun, khusus-difabel serta lansia penjual tissu, ada teknis dan perlakuan edukatif tanpa harus-dibawa ke pos balaikota.
“Kita dukung penertiban anjal, gepeng dan pak ogah. Tapi soal-disabilitas hingga lansia penjual tissu, kita tentu berharap pendekatan humanis rasa kemanusiaan. Tanpa di tindak seperti anjal dan gepeng pada umumnya,” jelasnya, Jumat (8/4/2022).
Selain itu, politisi Demokrat ini menyebutkan, jika penertiban yang-dilakukan Satpol PP sebagai penegak Perda membantu Dinas Sosial masih terkesan tidak maksimal.
Salah satu alasan tidak maksimal penertiban anjal dan gepeng, kata dia, jika hari ini terjaring razia, gepeng, anjal hingga pak ogah hanya sebatas membuat surat pernyataan. Tanpa di bina di lokasi khusus yang semestinya Dinas Sosial siapkan.
Baca Juga:Â Ketua DPRD Makassar Serahkan Bantuan untuk Warga di Pulau Kodingareng
“Kami melihat razia anjal dan gepeng tidak efektif. Seharusnya kalau ketangkap harus-ditahan dan-dibina serta edukasi beberapa hari. Kalau sekadar hanya menertibkan dan melepaskan sama halnya buang tenaga,” jelasnya.
Menurutnya, perlu ada efek kepada anjal dan gepeng agar tidak mengulangi aktivitas yang mereka jalani saat ini, agar beralih ke profesi lain.
“Kalau menurut saya ini harus ada kolaborasi soal pengamanan dan pengawasan. Ini perlu di tertibkan dan edukasi rutin, karena meresahkan sekali anjal dan gepeng,” tuturnya.
“Bukan hanya di beberapa titik jalan saja, tapi semua sudut kota ada anjal dan gepeng. Harus ada konsentrasi Satpol PP dan Dinas Sosial,” tambahnya. (*)