Gubernur Sulsel Harap Pengurus APTISI Wilayah IX-A Sulsel Berkolaborasi dengan Pemerintah
Usai Dilantik Oleh Ketua Umum Dr. Budi Djatmiko
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari menghadiri pelantikan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia atau APTISI Wilayah IX-A Sulsel, periode 2022-2026 di Ruang Phinisi Hotel Claro, Makassar, Jumat, 27 Mei 2022.
Pelantikan,dilakukan oleh Ketua Umum APTISI, Dr Budi Djatmiko. Ia melantik Prof Dr H Basri Modding sebagai Ketua APTISI Wilayah IX-A Sulsel.
Baca Juga: Guru Besar Unhas Puji Kebijakan Andi Sudirman “Tahan TPP ASN Tak Booster”
Andi Sudirman mengucapan selamat kepada para pengurus baru IPTISI Wilayah IX-A Sulsel. Dia berharap, organisasi yang di pimpin Basri Modding yang juga Rektor UMI ini dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan perguruan tinggi swasta di Sulsel.
“Acaranya sangat kita support dalam rangka pelantikan pengurus baru. Dan mengucapkan selamat bekerja dan sukses untuk berkolaborasi dengan dengan pemerintah nantinya,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Baca Juga: Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Terkesan atas Pemahaman Gubernur Andi Sudirman Soal Tata Ruang
Bukan hanya itu, peranan APTISI juga sangat besar mereka kontribusinya sangat besar. Ie menyebutkan, terapat sekira 200.000 ribu mahasiswa binaan kampus perguruan tinggi swasta.
“Jumlah yang sangat besar, generasi kita di bina oleh perguruan tinggi swasta, memberika kontribusi dalam pembangunan perjalanan di Sulsel dan Indonesia,” sebut Andi Sudirman.
Baca Juga: Bertemu Menteri PUPR, Gubernur Andi Sudirman Lapor Kondisi Jalan Seko-Rampi
Kampus harus dapat membina mahasiswa dengan kemampuan tematik dan spesifik sehingga dapat menjadi ahli atau spesialis.
“Sehingga suatu saat nanti, mereka memiliki kemampuan bukan di tengah-tengah dan mendalam,” harapnya.
Baca Juga: Perda RTRW Sulsel Disosialisasikan, Gubernur Andi Sudirman Harap Jadi Acuan dalam Pembangunan Tertata
Ia juga menekankan agar kampus dapat menumbuhkan potensi kepada mahasiswa atau saat selesai menempuh pendidikan dapat menciptakan peluang kerja.
“Mahasiswa kita arahkan untuk membuat pekerjaan atau dapat menciptakan pekerjaan. Meski pun hanya untuk dirinya. Pemilik adalah dia, mengatur sendiri, termasuk sebagai pekerjanya sendiri,” ucapnya. (cr/*)