MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Tim Penggerak PKK Sulsel bekerjasama dengan Andalan Mengaji, menggelar Talkshow Perempuan dan Anak, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Senin, 20 Juni 2022. Talkshow yang mengangkat tema Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Kekerasan pada Perempuan dan Anak ini, menghadirkan Anggota Komnas Perempuan, Prof Alimatul Qibtiyah.
Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, mengatakan, tema ini-diambil karena melihat banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di masyarakat. Termasuk di dunia pendidikan.
Baca Juga:Â PKK Sulsel Apresiasi Program Unicef Deteksi Dini Gizi Buruk Anak Usia Balita di Sulsel
“Banyak sekali kasus perundungan dan pelecehan, bahkan di dunia pendidikan. Kita harap, ada masukan upaya apa yang bisa kita lakukan,” kata Naoemi.
Sementara, Anggota Komnas Perempuan, Prof Alimatul Qibtiyah, dalam pemaparannya, mengatakan, dampak sosial media terhadap generasi memang sangat besar. Kasus perundungan juga banyak terjadi di sosial media, dan biasanya dimulai dari unggahan konten pribadi yang kemudian dibagikan berkali-kali.
Baca Juga:Â Kajian Anak, PKK Sulsel dan Andalan Mengaji Hadirkan Yogi Triandi
“Perundungan di media sosial, dampaknya sepuluh kali lipat dari perundungan offline. Membuat trauma luar biasa,” kata Prof Alimatul.
Pelecehan seksual, pornografi, dan kekerasan, sambung Prof Alimatul, juga biasa di jumpai dalam beragam bentuk. Baik tulisan, pesan suara, gambar, dan video. Kecanduan, atau ketergantungan terhadap penggunaan media digital atau gawai, juga harus menjadi perhatian bersama.
Baca Juga:Â Tim Andalan Mengaji Sulsel Bagikan 100 Paket Sembako kepada Warga Makassar
“Semua harus turun tangan. Bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tapi tugas semua elemen masyarakat,” ujarnya.
Dalam paparannya, Guru Besar Kajian Gender ini juga menyoroti tingginya angka perceraian akibat KDRT hingga perkawinan anak. (cr/*)