EkonomiNewsNusantaraSulteng

Tampil di Fashion Show dan Talkshow, Tenun Batik Khas Sulawesi Tengah Incar Pasar Global

PALU, NEWSURBAN.ID — Tenun batik khas Sulawesi Tengah tampil dalam sebuah event fashion show dan-dibahas dalam talkshow. Event di Sriti Convention Hall, Senin (25/7) malam ini, sebagai upaya promosi atas produk kreatif khas Sulawesi Tengah itu agar bisa-dikenal lebih luas secara global.

Ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita, S.AP yang juga selaku Ketua Dekranasda Kota Palu, ikut ada pada event itu. Ia mengapresiasi kegiatan promosi Fashion Show dan Talkshow Tenun Batik khas Sulawesi Tengah.

Event ini,dibuka Ketua Dekranasda Sulteng DR. Hj Vera Rompas Mastura. Turut hadir anggota Komisi 4 DPRD Sulteng H. Almudin Paada, Kepala DPMPTSP Provinsi Sulteng Moh Rivani, S.Sos, M.Si, serta pengurus Dekranasda kabupaten dan kota.

Baca Juga: Ketua Diah Perkenalkan Tenun Ikat Motif Kelor Khas Kota Palu

Selain itu, hadir pula perancang busana dari Jakarta yang juga ketua APPMI Pusat, Deprico Audi. Juga pelaku usaha sekaligus desainer busana tenun Sulteng dari Palu, Andriani Pettalolo.

Kota Diah menyampaikan apresiasi kepada pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Sulteng. Yang telah menginisiasi kegiatan positif ini.

“Tentunya Dekranasda Kota Palu bersama provinsi Sulteng dan kabupaten lainnya, selalu siap bersama mengelaborasi khasana tenun Sulteng,” ujarnya.

Diah juga menjelaskan, Kota Palu memiliki kekayaan adat serta budaya yang beranekaragam. Kekayaan Kota Palu itu, telah di akui secara nasional. Menurutnya warisan budaya ini, menyumbang potensi besar bagi ekonomi kreatif.

Baca Juga: Jalankan Program Transformasi Puskesmas Menjadi Klinik Modern, Dinkes Kota Palu Kunker ke Bogor

Menurut Diah, saat ini Kota Palu memiliki 16 motif tenun ikat motif Tava Kelor yang baru-dilaunching bulan ini.

Pengembangan desain motif ini, menggunakan tumbuhan Kelor sebagai variabel yang memiliki nilai. Baik budaya maupun personal untuk masyarakat Kota Palu yang dapat-dilihat dari sisi flora maupun kebudayaan.

“Dari motif Kelor tersebut lahirlah 16 motif yang kita kembangkan. Inilah motif tenun kita yang baru,” sebut Diah Puspita.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sulteng Hj. Vera Rompas Mastura menyebutkan bahwa penenun kita yang ada di sulawesi tengah memiliki warisan leluhur tenun ikat.

“Karena itu kami dekranasda baik tingkat provinsi Sulawesi Tengah maupun kabupaten/ kota se-sulawesi tengah memiliki peranan penting dalam menjaga dan melestarikan tenun ikat serta para penenunnya,” tuturnya.

Baca Juga: Bersama Warga Tinjau, Wali Kota Palu Tinjau Lokasi Pembangunan Hunian Tetap Penyintas Bencana di Petobo

Dia juga mengapresiasi dan menyambut positif adanya kegiatan ini. Vera berharap agar desain-desain yang hadir dalam event ini, dapat menginspirasi para desainer desainer daerah. Dalam melakukan kreasi dan inovasi dalam pengembangan produk tenun yang tentunya-disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.

Selain itu, melalui kegiatan ini, hasil karya UMKM khususnya kain tenun, dapat di tingkatkan kembali. “Harapan kami ke depan dapat lebih-dikenal dan-diminati di semua kalangan, baik remaja dan orang dewasa,” harap Vera.

Ia juga berpesan kepada para pelaku tenun para desainer daerah dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas. Dengan mengikuti tren yang ada.

“Manfaatkan tekhnologi dalam memasarkan produk tenun. Sehingga bisa di kenal luas baik di dalam negeri maupun manca negara. Mari terus tingkatkan kualitas produk tenun Sulawesi Tengah,” kata Vera.

Baca Juga: Kilas Balik Gempa dan Tsunami Palu, Wali Kota Hadi: Jadi Pelajaran Berharga Untuk Mitigasi Bencana

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi Sulteng Moh. Rivani menyebutkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan fashion Show dan talk show tenun/batik khas sulawesi tengah adalah meningkatkan promosi tenun/batik Sulawesi Tengah. Juga dapat semakin luas di kenal baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, event ini juga dia harapkan dapat melestarikan warisan budaya tenun Sulawesi Tengah. “Memberikan inspirasi bagi pelaku tenun dalam menciptakan inovasi busana tenun daerah. Dan meningkatkan bemangat berkarya bagi industri kecil dan menengah,” harap Rivani.

Event ini, menjadi menarik dengan Penampilan Fashion Show Busana Tenun/ Batik khas Sulawesi Tengah (Sahira Butik) 14. MC Closing di lanjutkan dengan melihat stand Pameran Koleksi Busana Desainner dan UMKM Tenun Donggala. (ysf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button