MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kota Makassar terbuka dengan berbagai jenis teknologi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik atau PSEL Makassar yang akan-digunakan untuk mengurangi volume sampah yang ada di Makassar. Hal ini sesuai arahan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) agar tidak terpaku di satu teknologi saja.
“Kita terbuka dengan semua jenis teknologi untuk PSEL sesuai dengan tawaran investor, makin ramah lingkungan makin bagus” kata Danny Pomanto, Kamis (22/09).
Maka tidak menutup kemungkinan di PSEL Makassar yang rencananya akan berlokasi di TPA Antang akan menggunakan bermacam-macam teknologi.
Baca Juga:Â Ojol Day, Danny Pomanto Manfaatkan Tiga Layanan Ojol
Teknologi yang akan-digunakan perlu-disesuaikan dengan jenis sampah. Danny mengambil contoh sampah sisa makanan yang menyumbang 55 persen dari keseluruhan sampah yang ada di Makassar.
“Sampah sisa makanan itu tidak tepat kalau pakai incinerator. Lebih banyak nanti-dipakai BBM untuk operasional, karena itu kan sampah basah. Kita mau hasilkan energi malah buang energi,” jelas Danny.
“Jadi PSEL kita mau multi teknologi, sampah organik penanganannya beda, anorganik juga beda. Teknologi harus ramah lingkungan yang pada akhirnya semua berujung pada pengurangan volume sampah tentunya dengan mengedepankan efisiensi” sambungnya.
Baca Juga:Â Tindak Lanjut PSEL Kota Makassar, Wali Kota Makassar Gelar Rapat Virtual Bersama KPK
Makassar sudah punya modal untuk pemilahan jenis sampah yakni Bank Sampah Unit di setiap RT maupun RW yang terkoneksi di Bank Sampah Pusat.
Danny Pomanto menyatakan bahwa dirinya siap mengawal agar PSEL segera terealisasi di Kota Makassar. Agar persoalan sampah bisa-diatasi segera.
Rencananya prosesi PSEL akan-ditayangkan terbuka oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar pada 22 September 2022 mendatang.
“Hari ini sebenarnya tahapan sebelum masuk tender, makanya kita matangkan dulu koordinasinya. Kemudian penguman penawaran lelang psel. Informasi 22 September rencananya akan-ditayangkan di slot DLH untuk komunikasi dan kami juga siapkan ke media agar disampaikan ke masyarakat,” kata Kepala DLH, Aryati Puspasari Abadi. (#)