MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi perhatian bagi semua stakeholder.
Apalagi penurunan ini menjadi salah satu program prioritas nasional pembangunan kesehatan yang tertuang di dalam RPJMN 2019 – 2024.
Karenanya, dalam rangka mendukung program tersebut, Pemerintah Kota Makassar membentuk Tim Pokja Percepatan Penurunan AKI dan AKB yang dikukuhkan langsung oleh Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, di Ruang Sipakatau, Kamis (29/12/22).
Baca juga: Percepatan Penurunan AKI Stunting dan AKB di Gowa, Puluhan Ibu Hamil Ikut Kampanye
Tim Pokja ini terdiri dari 60 orang yang tergabung dari beberapa SKPD terkait dan organisasi profesi dan diketuai langsung oleh TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail.
Dalam sambutannya, Fatmawati Rusdi mengatakan upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan mengedepankan komitmen bersama.
Apalagi pihaknya menargetkan akan menjadikan angka penurunan AKI dan AKB berada di angka zero atau nol. Meskipun, katanya, kematian adalah ajal yang tak tahu kapan tibanya.
Baca juga: Fatmawati Rusdi Harap Sinkronisasi Data Percepat Penurunan Angka Stunting di Makassar
Namun, antisipasi awal dapat melakukan dengan memperhatikan kesehatan ibu selama masa kehamilannya.
“Kita target zero. Ini merupakan komitmen kita bersama. Puskesmas kita ada 47 harus bersinergi memberikan pelayanan dan info terbaik bagi ibu hamil yang datang memeriksakan kandungannya,” ucap Fatma.
Sehingga, setiap ibu, bayi, dan balita bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sesuai standar yang ada.
Baca juga: BKKBN Akui Provinsi Sulsel Tercepat Bentuk Tim Penurunan Sunting
Fatmawati pun menitipkan pesan dan harapan kepada tim pokja yang baru terbentuk agar dapat melahirkan program kerja yang inovatif dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kota Makassar.
Sementara, Ketua Tim Pokja Percepatan Penurunan AKI dan AKB Indira Yusuf Ismail, menambahkan pihaknya akan bekerja lebih keras untuk melahirkan program inovatif. Apalagi kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan bisa menentukan angka stunting di Kota Makassar.
“Kita harus perhatikan ibu dan calon bayinya sejak dalam kandungan. Kami akan bekerja keras bersama teman-teman kesehatan soal isu krusial ini. Terlebih lagi karena stunting terkait dengan hal itu. Kita juga fokus menurunkan angka stunting saat ini,” pungkasnya. (*)