NewsSulsel

20 Tahun Jalanan Rusak, Nenek di Toraja Utara Ditandu ke RS Sejauh 8 Kilometer

TORAJA UTARA, NEWSURBAN.ID — Minimnya fasilitas kesehatan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, seorang nenek bernama Ne Limbong (80) harus ditandu sejauh 8 Kilometer.

Ditambah infrastruktur jalan di Dusun Paropo, Kecamatan Baruppu menuju Kecamatan Buntupepasan, cukup buruk alias rusak, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Sejumlah warga bergantian dan bergotong-royong untuk menandu. Tandu terlihat terbuat dari bambu dan kain sarung melewati jalan rusak yang berlumpur untuk menuju ke fasiitas kesehatan.

Hingga video tersebut viral di media sosial. Setelah di cek peristiwa itu terjadi pada Sabtu 12 Agustus 2023.

Baca juga: Merasa Terancam, Bupati Toraja Utara Polisikan Warganya

“Betul, nenek saya sakit jantung harus mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan,” kata Anto Palimbong, cucu Ne Limbong saat-dikonfirmasi, Selasa 15 Agustus 2023.

Ia mengaku, walaupun dari rumahnya menuju ke fasilitas kesehatan harus-ditempuh dengan jarak 8 kilometer dengan memakan waktu selama 2 jam. Kata Anto, kejadian semacam itu, sudah biasa untuk warga sekitar.

“Jalan tidak bisa di akses mobil karena rusak parah. Jadi kalau ada orang sakit itu harus-ditandu ke tempat yang bisa di lalui kendaraan,” terangnya.

Baca juga: Jenazah Korban Penembakan KKB Papua Tiba di Toraja Utara: Keluarga Korban pada Histeris

Kondisi jalan rusak dan berlumpur di Desa Parodo itu, lanjutnya, sudah 20 tahun mengalami kerusakan parah sejak akses jalan tersebut-dibuka pemerintah. Padahal, menurut Anto, jalan tersebut bisa menjadi jalan alternatif menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.

“Sudah sekitar 20 tahun sejak-dibuka pemerintah tidak pernah bagus. Statusnya masih jalan kabupaten yang berbatasan dengan Kecamatan Seko Luwu Utara,” terangnya.

Baca juga: Kebakaran di SPBU Toraja Utara Belum Diketahui Penyebabnya, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Anto berharap penuh kepada pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut. Terutama, dalam fasilitas kesehatan agar dapat-dijangkau masyarakat sekitar.

“Pastinya warga sangat bergantung. Jalan ini-kan di lalui warga setiap harinya, kalau mau antar hasil bumi. Seandainya jalannya tidak rusak, baru faskesnya bagus warganya pastinya sejahtera. Tapi kalau jalan rusak, faskesnya juga tidak memadai bagaimana nasib kami,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button