NewsPemilu 2024Politik

Tokoh Pemuda Lutra Kritik Ide Danny Soal Wisata Sungai, Jubir DIA: Belum Paham dan Salah Konteks!

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mencetuskan ide menjadikan Luwu Utara (Lutra) sebagai Kota Wisata Sungai.

Danny menyampaikan ide tersebut dalam agenda kampanye di Marobo, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Senin (04/11), pekan lalu.

Menurut Wali Kota Makassar dua periode itu, kawasan Luwu Utara memiliki sumber daya alam dan manusia (SDM) yang luar biasa.

Baca Juga: Komando Parade Lutra Harap Danny-Azhar Terpilih di Pilgub Sulsel

“Sayangnya, masih berada di peringkat ketiga termiskin di Sulsel,” ungkap Danny.

Karena itu, dirinya berkomitmen untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang telah disusun dalam visi misi pasangan DIA.

Menurutnya, tanah di Luwu Utara sangat subur, hamparannya luas, tradisi adat dan keagamaan terjaga semua potensi ada ada. Apalagi Seko dan Rampi bisa menjadi sumber pangan baru.

“Saya ingin Seko menjadi seperti Swiss, di mana sungai-sungainya menjadi kota wisata. Tidak perlu warga Seko keluar dari Indonesia, tapi orang luar negeri nanti yang ke Seko,” ujar Danny dengan penuh optimisme.

Baca Juga: Majelis Adat Rampi Siap Kawal Kemenangan Danny-Azhar pada Pilgub Sulsel 27 November

Danny mengaku, banyak kota di Eropa dan Asia kaya raya berkat pemanfaatan sungai. Sungai menjadi destinasi wisata yang unggul.

“Daerah sekitar aliran sungai tanahnya menjadi lahan persawahan dan kebun yang subur. Menjadi sumber kehidupan untuk kesejahteraan warga,” imbuhnya.

Berselang 11 hari setelah Danny mencetuskan ide menjadikan Lutra sebagai Kota Wisata Sungai, kritik datang dari Tokoh Pemuda Lutra, Bahtiar Manadjeng.

Baca Juga:.Begini Harapan Warga Rampi Jika Danny-Azhar Terpilih di Pilgub Sulsel 2024

Batti, sapaan karib Bahtiar Manadjeng, mengungkapkan, janji itu tidak relevan dengan kondisi dan persoalan di Kabupaten Lutra saat ini.

“Mestinya DP (Danny Pomanto) melihat lebih detail problem utama, kegiatan ekonomi masyarakat dan kebutuhan masyarakat Luwu Utara terkait keberadaan beberapa DAS (Daerah Aliran Sungai) di Lutra,” ujarnya, Jumat, 15 November 2024.

Merespon kritik Batti, Juru Bicara Danny – Azhar (DIA) Asri Tadda angkat bicara. Menurutnya, kritik itu muncul dari konteks yang kurang tepat dan salah sasaran.

“Itu bukan janji, tapi merupakan cetusan ide dari Pak Danny Pomanto, dan sebenarnya dikhususkan untuk optimalisasi potensi wisata sungai di Seko dan Rongkong, bukan Luwu Utara secara umum,” kata Asri.

Baca Juga: Seruan Jubir Danny-Azhar: Kawan-kawan Seperjuangan, Pendukung Paslon DIA Terus Berjuang Lawan Kecurangan

Asri, mengatakan, pengembangan pariwisata hijau berbasis pangan memang menjadi salah satu program unggulan dari pasangan Danny-Azhar.

“Itu salah satu fokus ke depan. Tentu masalah-masalah lain terkait lingkungan juga merupakan atensi serius dari DIA. Termasuk bencana banjir yang-dikeluhkan oleh Batti, khususnya yang selama ini melanda wilayah Malangke Raya,” ujar Asri yang juga diaspora Luwu Raya.

Terkait mitigasi dan adaptasi bencana, Asri bilang kapasitas seorang Danny Pomanto seharusnya tidak perlu-diragukan lagi.

“DP adalah seorang arsitek, prakrisi perencana tata ruang dan kewilayahan sejak dulu. Insya Allah, untuk Sulsel beliau pasti akan lebih maksimal mengimplementasikan ide dan pemikiran inovatifnya. Termasuk untuk penanggulangan bencana yang sering terjadi di sejumlah daerah,” terang Asri.

Baca Juga: Soal Banjir di Makassar, Jubir DIA: Tak Sekalipun Danny Menyebut Nama atau Menyalahkan Pendahulunya

Karena itu dia berharap agar semua pihak agar lebih terbuka dan berkepala dingin menerima cetusan ide dan program inovatif dari pasangan Danny-Azhar untuk membawa Sulsel lebih baik lagi.


“Harus-diakui, Danny-Azhar membawa banyak ide perubahan dan perbaikan ekonomi rakyat di daerah yang kaya raya ini. Terutama pada sektor non-tambang yang dampaknya tentu akan dirasakan secara luas oleh masyarakat,” jelas Asri.

Dia menyayangkan, jangan sampai hanya karena kepentingan politik personal yang bersebelahan, lantas ide-ide brilian pengembangan daerah-dikritik habis-habisan tanpa membaca secara utuh gagasan yang-diberikan.

“Rakyat Sulsel butuh perubahan nyata, dan momentum itu hanya bisa-dilakukan lewat Pilgub nanti. Caranya adalah dengan memilih Gubernur terbaik yang menjanjikan masa depan lebih baik, dan itu hanya Danny-Azhar,” pungkas Asri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button