Bencana AlamMetroNewsNusantaraSulawesi
Trending

Perumnas Antang Terandam Banjir, Warga Mulai Mengungsi

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Hujan dan cuaca ekstrem di Kota Makassar sejak dua hari terakhir, merendam Perumnas Antang. Tinggi air hampi 1 meter membuat warga, khususnya di blok 10 perumahan itu, mulai mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mengeluarkan rilis terkait kondisi di sejumlah wilayah yang terkena dampak dari cuaca ekstrem.

BPBD menyebut, di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, warga mulai mengungsi. Ketinggian air dipastikan sudah sampai ke lutut orang dewasa, atau sekitar 60 centimeter, hampir 1 meter.

Kepala Laksana (Kalak) BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin bilang, jumlah warga yang mengungsi saat ini sebanyak 31 orang atau 10 kepala keluarga (KK).

“Memang 10 kepala keluarga yang mengungi saat ini. Itu rumahnya berada di dataran paling rendah. Kalau seandainya ada luapan air sedikit saja, warga ini sudah menjadi langganan awal mengungsi di Masjid Jabalnur di sana,” ucapnya, Selasa (22/2).

Banjir di wilayah itu, juga akibat luapan air sungai. Ini, sudah menjadi langganan tahunan setiap musim hujan tiba. Namun, tidak separah dengan kondisi di tahun-tahun sebelumnya.

“Hal kedua adalah wilayah tersebut menjadi imbas dari wilayah lain. Ketika wilayah lain diguyur hujan lebat, maka dalam hitungan per jam dampaknya bisa sampai di Kota Makassar,” kata Achmad Hendra.

“Kapan air cukup deras, sampai berdampak kepada wilayah Antang blok 10 sehingga harus mengungsi,” sambungnya.

BTN Kodam Masih Aman

Berbeda di wilayah Komplek BTN Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya. Meski menjadi langgaran banjir, saat ini kondisi di wilayah itu, khususnya di Jalan Kotipa masih terkendali.

Tinggi air dari pantaun BPBD, masih setinggi mata kaki hingga betis orang dewasa.

“Kodam 3 sekarang ada luapan air di sungai Biring Je’ne. Saat ini masih terkendali meski pun luapan air sudah ke jalan, ada beberapa titik. Namun belum menjadi atensi untuk warga karena belum signifikan,” terang mantan Kepala Dispora Makassar itu.

Meski begitu, pihaknya bersama pemerintah kecamatan tetap siap siaga. Mengaktifkan posko kebencanaan di sana. (cr/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button