MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, membuka Kajian Islami Meraih Malam Lailatulkadar, yang di gelar secara virtual melalui aplikasi Zoom, Jumat, 15 April 2022. Kajian yang di gelar secara rutin ini menghadirkan Ustadz Dr H Abbas Baco Miro LC MA.
“Alhamdulillah, kita masih di beri kesempatan untuk bisa berkegiatan melaksanakan Ramadhan yang lebih semarak dari tahun sebelumnya karena masyarakat kita sudah vaksin,” kata Naoemi, mengawali sambutannya.
Baca Juga: Menyambut Ramadhan, Naoemi Octarina: Siapkan Fisik, Mental dan Iman yang Tangguh
Ia mengatakan, kajian Islami yang digelar Pokja I PKK Sulsel, rutin di laksanakan setiap bulan. Dan di Ramadhan ini juga dilaksanakan kajian Islami untuk anak-anak.
Tema Meraih Malam Lailatulkadar, lanjut Naoemi, sengaja di pilih mengingat umat Islam di Bulan Ramadhan ini, –sangat menantikan malam untuk meraih malam Lailatul Qadar, dengan memperbanyak amalan dan ibadah.
“Semoga kita semua bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan ini. Malam yang penuh berkah, malam kemuliaan, dan malam penetapan takdir. Kita akan merugi jika luput dari keberkahan malam tersebut. Karena itu, kalau bisa, fokuslah ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan,” terang inisiator Andalan Mengaji ini.
Baca Juga: Naoemi Octarina Imbau Pengurus PKK Sulsel Segera Vaksin Booster
Naoemi berharap, bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan tentang keutamaan Lailatul Qadar, doa-doa di malam Lailatul Qadar, dan bagaimana perempuan yang sedang berhalangan atau haid menghidupkan malam Lailatul Qadar.
“Mari kita semua melakukan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tinggalkan sejenak rutinitas kita. Usahakan sepuluh hari terakhir Ramadhan fokus beribadah,” pesan Naoemi.
Sementara, Ustadz Dr H Abbas Baco Miro LC MA, dalam tausiahnya menyampaikan, salah satu keistimewaan Bulan Ramadhan, adalah amal dan pahala-dilipatgandakan. Sebagaimana disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh HR Ahmad, “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang di berkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu pintu surga di buka padanya. Pintu pintu jahim (neraka) di tutup. Setan setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa yang di halangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”
Baca Juga: Naoemi Octarina Minta Ketua PKK Kabupaten Kota Sinergikan Program dengan OPD
Ia menjelaskan, malam Lailatul Qadar menjadi malam yang terpenting sepanjang tahun terutama pada Bulan Ramadhan. Para ulama berpendapat bahwa siapapun yang melakukan amal ibadah di malam Lailatul Qadar ini, akan mendapatkan pahala setara dengan melakukannya seribu bulan atau bila di hitung akan mencapai 84 tahun lamanya.
“Pada malam Lailatul Qadar, malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya dan mengaminkan setiap doa yang di panjatkan pada malam itu. Malaikat turun dengan membawa kedamaian kepada manusia yang memanfaatkan malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan,” jelasnya.
Baca Juga: Pengelolaan Sampah Berbasis Kawasan, Naoemi Octarina: PKK Sulsel Siap Bersinergi
Tidak hanya itu, Ustadz Abbas Baco Miro juga mengatakan, pada malam Lailatul Qadar, Allah Subhanahu Wa’taala menurunkan malam yang di berkahi dan menghapus segala dosa terdahulu umat muslim yang beribadah ketika malam Lailatul Qadar. Allah Subhanahu Wa’taala juga mencatat seluruh takdir mulai dari ajal hingga rezeki di Lauhul Mahfuzh selama satu tahun. Karena itu, setiap muslim di anjurkan untuk memperbanyak ibadah agar mendapatkan banyak rezeki dan keberkahan.
“Adapun ikhtiar kita untuk meraih malam Lailatul Qadar. Antara lain persiapan dan berbekal ilmu, mensucikan hati, niat ikhlas dan azam yang kuat. Karena walaupun ia tidak hadir dalam malam itu tetap ia mendapatkan kemuliaannya. Kemudian, istiqamah beramal utama sejak awal Ramadhan, berdoa, –dengan berharap mendapatkan rahmat Lailatul Qadar, dan berbaik sangka kepada Allah,” urainya.
Baca Juga: Naoemi Octarina Harap Kader Dasawisma Aktif dalam Pencegahan Stunting
Ustadz Abbas Baco Miro menambahkan, amalan-amalan Lailatul Qadar. Seperti membaca Al Quran, mendirikan shalat malam, memperbanyak doa, menjalankan iktikaf, dan memperbanyak taubat. (cr/*)