NasionalNewsParlemenPolitikSulselTekno

Video Ketua DPRD Luwu Timur Hingga Viral, Ini Kata Pemerhati Publik

LUWU TIMUR, NEWSURBAN  — Video Ketua DPRD Luwu Timur, Aripin hingga viral di media sosial. Akibatnya, sejumlah konten kreator membuat parodi pascaviralnya video Ketua DPRD Luwu Timur.

Namun, sampai ini masyarakat Luwu Timur masih mempertanyakan siapa sebenarnya mengambil video Ketua DPRD Luwu Timur, Aripin sampai viral?

Video durasi 25 detik itu, Aripin mengenakan jas hitam dan mengenakan kopia warna hitam turun dari mobil didampingi para ajundannya. Terlihat juga salah satu anggota Dewan Alfian Alwi itu mendampingi Ketua DPRD Luwu Timur.

Setelah Aripin menaiki tangga masuk dalam gedung DPRD. Muncul-lah seorang warga memakai topi dengan berkostum warna merah dan menggunakan bleser warna kuning keluar dari pintu kantor DPRD.

Warga tersebut mengulurkan tangannya untuk menyalami ketua DPRD Luwu Timur. Namun apa terjadi, Ketua DPRD Aripin malah menolak untuk berjabak tangan dengan cara mengepal tangannya dan menyimpan tangannya ke belakang.

Baca juga: Ketua DPRD Aripin Kembali Buat Geger Warga Luwu Timur, Ini Kasusnya

Walaupun tak disalami oleh Ketua DPRD Luwu Timur, orang tersebut malah tersenyum lebar. Hingga meninggalkan kantor DPRD Luwu Timur.

Di dalam video itu, salah satu orang sempat mendokumentasikan melalui video mengatakan “Pak Aripin, sombong banget. Ini orang mau jabat tangan tapi tidak mau loh,” katanya terdengar suara perempuan.

Terlihat di video itu, sejumlah petugas berjaga di pintu masuk mulai Polisi Polres Luwu Timur dan sejumlah Satpol-PP berbaris rapih menjemput ketua DPRD Luwu Timur, ada perempuan dan laki-laki berdiri tegak.

Salah satu warga Luwu Timur, Bakri sampai saat ini dirinya mengaku penasaran siapa mengambil gambar ketua DPRD Luwu Timur, hingga viral sampai sekarang ini.

“Berapa hari ini setelah viralnya video itu. Saya berpikir siapa sih, sempat mengambil gambar itu,” tanyanya, Selasa 14 Februari 2023.

Bakri mengatakan awal mulanya melihat video yang viral itu, pada saat membuka media sosial (Facebook). Bahkan lanjut dia, video tersebut diputar berkali-kali.

“Dan juga saya berpikir apakah pengambilan gambar itu dilakukan tanpa disengaja atau ada motifnya tersendiri,” ujarnya.

Bakri pun menyayangkan sikap Ketua DPRD Luwu Timur di nilai arogan pada saat menolak salah satu warganya ingin bersalaman dengannya.

Baca juga: Warga Desak Badan Kehormatan untuk Sidang Etik Ketua DPRD Luwu Timur

“Namun saya sayangakan, seberapa pentingnya urusan Ketua DPRD Luwu Timur (Aripin), sehingga tidak menyalami warganya,” ucapnya.

Sementara Pemerhati Komunikasi Publik, Ridwan Putra menilai kewajaran atas viralnya video Ketua DPRD Luwu Timur, karena dia adalah publik figur dan momennya terjadi di gedung wakil rakyat.

Pemerhati Komunikasi Publik, Ridwan Putra Alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas fajar (Unifa) Makassar.
Pemerhati Komunikasi Publik, Ridwan Putra Alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas fajar (Unifa) Makassar.

“Ada nilai berita dan nilai etik dalam peristiwa tersebut, sehingga video dan beritanya menjadi menarik untuk dibaca khalayak di era digital saat ini. Pertama dia adalah publik figur yaitu tokoh politik dan juga Anggota DPRD. Kedua, ada gestur komunikasi yang tidak lazim yang ditunjukkan kepada orang lain yaitu sikap yang mengesankan dia menolak berjabat tangan,” urainya.

Untuk masalah siapa yang mengambil video tersebut juga bisa menjadi salah satu angle dalam pemberitaan media. Namun katanya, sepertinya luput dari perhatian netizen maupun media (Pers).

“Video seperti ini memang sangat mudah viral dan direspon netizen. Agar tidak menimbulkan prasangka dan persepsi bias akibat ketidakpastian informasi video tersebut ke masyarakat. Maka salah satu hal penting yang perlu diketahui atau dijawab oleh oknum Ketua DPRD tersebut adalah apa alasan ataukah ada motif pribadi sehingga tidak menjabat tangan orang terkait,” katanya.

Baca juga: Viral, Video Ketua DPRD Luwu Timur Terlihat Angkuh: Pak Aripin Sombong Banget !

Masalah berjabat tangan dan tidak berjabat tangan dengan seseorang. Ridwan pun menganologikan semacam pemain bola yang menolak menjabat tangan pemain tim lawannya, karena ada sesuatu yang terjadi sebelumnya yang membuat dia tidak respek terhadap pemain bersangkutan.

Tetapi, risikonya sebagai publik figur ketika menolak berjabat tangan memang akan ada kesan beragam dari publik. Olehnya itu, media perlu menyajikan informasi valid dan berimbang dalam menyajikan peristiwa tersebut. Bukan hanya mengejar nilai wahh atau heboh suatu nilai berita.

“Kita harus krocek terlebih dahulu kepada Ketua DPRD Luwu Timur (Aripin) dan warga ingin berjabat tangan diduga di tolak. Bisa saja, ada sesuatu hal yang tidak diketahui terjadi antar keduanya sebelum pengambilan video itu hingga viral,” kata Alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas fajar (Unifa) Makassar.

Secara etik bersalaman dengan orang adalah budaya kita masyarakat di Indonesia. Sebagai bentuk keakraban, persaudaraan dan mempererat tali silaturahim.

“Menjadi terkesan tidak etik, karena dia adalah publik figur. Apalagi seorang wakil rakyat. Jadi wajar jika timbul anggapan di masyarakat bahwa Ketua DPRD Luwu Timur terkesan angkuh dan sombong gara gara sekilas video dirinya yang tidak menyalami warga, meskipun kemudian dia memberi alasan bahwa tidak sengaja atau tak memperhatikan orang yang mengulurkan tangan untuk bersalaman. Namun, satu sisi mungkin ada nilai plus bagi bersangkutan dalam peristiwa ini yaitu dia makin dikenal masyarkat,” kunci Redo, sapaan Ridwan Putra.

Klarifikasi Ketua DPRD Luwu Timur

Ketua DPRD dan juga ketua Partai Golkar Luwu Timur, Aripin mengklarifikasi terkait dengan videonya yang viral muat di laman resmi DPRD Kabupaten Luwu Timur, Kamis 09 Maret 2023.

Aripin mengatakan dirinya terburu-buru bukan karena akan membuka sidang paripurna, namun saat itu sedang berlangsung proses pengamanan menjelang pemilihan Wakil Bupati Kabupaten Luwu Timur.

Aripin juga mengatakan dirinya sudah bertemu dengan warga yang sebelumnya mengajak bersalaman. Dia mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah sahabatnya bernama Arif yang tinggal di Malili.

“Pada saat itu saya betul tidak memperhatikan sahabat saya Arif, mau berjabat tangan dengan saya kerana waktu itu saya sedang terburu-buru masuk ke gedung. Terkait dengan persoalan jabat tangan sudah menjadi kebiasaan saya jika bertemu dengan warga,” tutur Aripin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button