EkonomiNewsSulsel

BI Paparkan Hasil Kajian Cold Chain Perikanan di Bulukumba

BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID – Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf membuka kegiatan diseminasi hasil joint research optimalisasi pemanfaatan cold chain produk perikanan laut Kabupaten Bulukumba dalam rangka penerapan blue economy di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Sekolah Bisnis IPB ini, dirangkaikan dengan diseminasi laporan perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan di lantai 4 Aula Gedung Pinisi Bulukumba, Kamis, 28 Februari 2024.

Wabup Edy Manaf mengemukakan, bahwa pertanian-perikanan merupakan sektor unggulan Bulukumba. Hanya saja katanya, pertanian keliatan kasat mata, tapi perikanan tak demikian.

Baca Juga: Di dampingi Wakil Bupati Edy Manaf Penjabat Bupati Bone Ziarahi Makam Leluhurnya di Bulukumba

“Salah satu contohnya saya melihat di Thailand, fokusnya ke 2 sektor ini. Makanya hasil penelitian ini penting untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Edy Manaf berharap adanya supporting dana perbankan untuk memajukan sektor perikanan Bulukumba. Ia menilai, usaha perikanan Bulukumba masih sangat minim.

“Di harapkan perbankan harus memberi perhatian kepada para nelayan. Jangan hanya pengepulnya saja dikasi KUR, tapi nelayan kita yang kecil-kecil tak di beri KUR,” jelasnya.

Baca Juga: PLN Bagi Bantuan di Kahayya Bulukumba: Bedah Rumah hingga Modal Usaha

Menurutnya dalam memajukan sektor perikanan, maka pemerintah harus hadir. Baginya, peran OPD (organisasi perangkat daerah) sangat penting dalam membuat program untuk pengembangan tersebut.

“Juga di butuhkan pendampingan kepada nelayan, baik dinas terkait maupun perbankan,” kata Edy Manaf.

Sementara, Kepala Perwakilan Sulsel Bank Indonesia (BI), Rizki Ernadi Wimanda menyebutkan sektor perikanan-pertanian punya sumbangsih besar terhadap PDRB (pendapatan domestik regional bruto). Sehingga, sektor ini perlu terus di dorong.

Baca Juga: Perayaan Imlek, Bank Hasamitra Bulukumba Gelar Malam Mitra Harmoni

“Kalau kita melihat fluktuasi harga ikan itu naik turun naik turun dan sangat tergantung pada cuaca. Yang kedua kurang cold chain (perikanan Bulukumba), sehingga ikan yang ada di masyarakat tidak segar lagi,” ungkapnya.

Menurut Rizki, terlebih dahulu harus di petakan titik-titik mana saja yang perlu pendinginan agar memperoleh ikan yang lebih segar dan harga lebih tinggi.

Dengan demikian, maka tidak terjadi inflasi di sektor perikanan. Di tambah setelah harganya stabil, maka produktivitas di harap bisa meningkat sehingga nilai tambah akan PDRB semakin tinggi.

Baca Juga: Jaring Calon Peserta Seleksi Paskibra, Kesbangpol Bulukumba Gelar Praseleksi

“Penelitian ini, hanya fokus pada cold chain. Kami harap produksi ikan bisa di tingkatkan. Ini perlu kolaborasi antara pemerintah daerah, perbankan maupun pengusaha dan UMKM itu sendiri,” kata Rizki.

Selain itu, di seminasi penelitian cold chain perikanan di sampaikan langsung oleh Dr. Nimmi Zulbainarni dari Sekolah Bisnis IPB di hadapan seratusan peserta dari pelaku usaha perikanan. Turut hadir Asisten Bupati, Asdar Andi Bennu hingga Kepala Dinas Perikanan Bulukumba, Kusnadi Kamal. (*)

Baca Berita dan Artikel Lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button