NewsSulsel

Pemprov Sulsel dan PTPN Sinergi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui PSN

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menghadiri Sosialisasi Pelaksanaan Terkait Proyek Strategis Nasional (PSN), di Hotel The Rinra Makassar, Rabu, 22 Mei 2024.

Hadir juga Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah, Horas Maurits; Plh Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah, Dr. Hendriwan; Dir. Manajemen Resiko PTPN III, M. Arifin Firdaus; Dirut PTPN I, Teddy Yudirman Danas; Tenaga Ahli Menteri ATR/Dewan Komisaris PTPN IV, Arie Yuriwin dan hadir juga sejumlah Bupati.

Direktur Manajemen Resiko PTPN III, M. Arifin Firdaus menyampaikan, sosialisasi ini adalah sosialisasi lanjutan yang telah dilaksanakan di Sumatera bagian selatan dan Sumatera bagian utara. Serta Jawa Barat dan Jawa Tengah dan hari ini di Makassar.

“Untuk wilayah Sulawesi mencakup Maluku dan Papua, mohon dukungannya,” kata Arifin Firdaus.

Adapun Prof Zudan mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, yang melaksanakan kegiatan Sosialisasi PSN terkait PT Perkebunan Nusantara Group.

Baca Juga: Temui Prof Zudan, Solihin Kalla: Semoga Bisa Membawa Sulsel Lebih Maju

“Dua sektor yang oleh PTPN di Sulsel kami dukung penuh adalah sawit dan tebu,” kata Prof Zudan.

Mengingat saat ini impor gula konsumsi masih berlangsung, ia menekankan pentingnya penanganan masalah ini dengan target tahun 2028.

Dalam produksi gula, dia menyebutkan rendemen atau konversi tebu menjadi gula di Sulsel berkisar antara 5 hingga 7 persen, sedangkan di Jawa berkisar antara 8 hingga 10 persen. Artinya, jika 100 ton tebu diproses, hasil gula di Sulsel lebih sedikit di bandingkan dengan Jawa yang lebih tinggi.

“Jadi kami berharap bantuan untuk sosialisasi nanti. Bagaimana cara panennya, kemudian sistem manajemen airnya agar rendemennya bagus dan produksinya tinggi,” ujar Prof Zudan.

Dia berharap, proyek strategis nasional akan terus di kembangkan dengan harapan pertumbuhan ekonomi meningkat, inflasi menurun, dan kualitas produksi di tingkatkan, sehingga diharapkan akan terjadi efek pengganda (multiplier effect).

Baca Juga: Prof Zudan PJ Gub Sulsel Silaturahmi ke Prof Basri Hasanuddin Diskusikan Pembangunan Sulsel

Demikian pula, ekonomi regional dapat-dikelola dengan baik, sehingga produk domestik bruto dan pendapatan per kapita dapat meningkat. Pertumbuhan ekonomi di anggap sebagai lokomotif perubahan.

“Alhamdulillah, di Sulsel pendapatan per kapita terus meningkat, ini merupakan hasil dari pergerakan di sektor ekonomi, dengan rata-rata Rp 65-70 juta per tahun,” jelas Prof Zudan.

Adapun sinergi yang terjalin antara PTPN I Regional 8 dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dalam komoditas sawit dan tebu telah bermitra dengan petani tebu dan petani sawit. Program Peremajaan Sawit Rakyat di Provinsi Sulsel telah terlaksana sejak tahun 2018.

Pengembangan sawit di Sulsel dalam bentuk kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat dengan sumber pendanaan dari BPDPKS-dilakukan di dua kabupaten, yaitu Luwu Timur dan Luwu Utara.

Berdasarkan data laporan monitoring progres Peremajaan Sawit Rakyat Provinsi Sulsel, di Kabupaten Luwu Timur tercatat total luas lahan 3.769,29 Ha dan total luas tanam 3.295,89 Ha. Sementara di Kabupaten Luwu Utara tercatat total luas lahan 4.109,93 Ha dan total luas tanam 3.870,44 Ha.

Baca Juga: Tentukan Skala Prioritas, Prof Zudan Komitmen Tuntaskan Kewajiban Pemprov Sulsel Tahun Ini

Menurut statistik Data Tetap 2022, tanaman sawit tersebar pada 12 kabupaten di Sulsel dengan total luas tanam 34.677 Ha. Terdiri dari tanaman belum menghasilkan (13.809 Ha), tanaman menghasilkan (24.646 Ha). Dan, tanaman rusak/tidak menghasilkan seluas 1.732 Ha. Dari kondisi ini di peroleh produksi sejumlah 101.073 ton dengan rata-rata 4.101 kg/ha.

Kemitraan PTPN I Regional 8 dengan petani tebu juga telah terjalin dengan baik. Berdasarkan data tetap Statistik 2022, komoditas tebu-dibudidayakan pada 5 kabupaten di Sulsel, dengan total luas areal 3.212 Ha. Total luas panen 2.037 Ha, dengan produktivitas 1.816 kg/ha.

Terkait pengembangan tebu, di wilayah Sulsel, khususnya Kab. Gowa, Takalar, dan Bone, terdapat alokasi bantuan pupuk untuk lahan seluas 350 Ha yang anggarannya bersumber dari APBN. (*)

Baca Berita dan Artikel Lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button