PANGKEP, NEWSURBAN.ID – Bupati Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Muh Yusran Lalogau, sangat yakin budidaya tanaman hortikultura, seperti pisang cavendish, sukun dan nangka madu, bisa meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Diketahui, budidaya pisang cavendish, sukun, dan nangka madu, secara massif digalakkan Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, karena memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Kami di Pangkep terkenal dengan ikan bandeng dan jeruk besar. Sekarang dengan adanya budidaya pisang cavendish, sukun dan nangka madu, saya yakin akan menjadi penyuplai ekonomi baru masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Pangkep,” kata Yusran, pada Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Tingkat Provinsi Sulsel, yang di pusatkan di Lapangan Citra Mas, Kabupaten Pangkep, Minggu, 7 Januari 2024.
Yusran berharap, budidaya pisang cavendish, sukun, dan nangka madu, dari Pemerintah Provinsi Sulsel, dapat menurunkan angka kemiskinan, stunting dan pengangguran, bersama seluruh stakeholder di Kabupaten Pangkep.
Baca Juga: Pj Sekda Sulsel Kunjungi Jogja, Perjelas Alas Hak Asrama Mahasiswa di DIY
“Izin Bapak Gubernur kita terus berupaya menurunkan stunting, kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Pangkep ini,” tuturnya.
Sementara, Penjabat Gubernur Provinsi Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan terimakasih kepada Kemenag Sulsel karena menjadikan Kab. Pangkep sebagai tuan rumah Hari Amal Bakti Ke-78 Tahun Kemenag Sulsel.
“Terimakasih Kemenag Sulsel sudah membuat kegiatan di Kabupaten Pangkep. Ini secara tidak langsung membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep,” kata Bahtiar.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Kembali Ajak Santri Terlibat Budidaya Pisang Cavendish
Menurut Bahtiar, Kabupaten Pangkep harus bekerja keras menurunkan angka kemiskinan, stunting dan pengangguran yang cukup tinggi di daerah ini. Tentunya tidak mudah, karena daerah ini merupakan wilayah kepulauan, sehingga tantangannya cukup tinggi.
“Tidak mudah mengelola daerah kepulauan seperti Kabupaten Pangkep ini. Apalagi dengan kemiskinan, stunting, dan pengangguran yang tinggi, sehingga pemerintah harus bekerja lebih keras lagi,” kata Bahtiar. (*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News