InternasionalNews

Kutuk Rusia, Penyedia Tiket Online Ramai-ramai Keluarkan Aeroflot dari Sistem

JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Maskapai sipil Rusia, Aeroflot di keluarkan dari sistem pemesanan tiket dunia. Hal itu sebagai sanksi kutukan atas invasi Rusia terhadap Ukraina.

Penyedia sistem distribusi terbesar dunia untuk pemesanan tiket pesawat, Saber Corporation melaporkan telah menghapus Aeroflot dari sistem distribusi globalnya.

Kebijakan itu, mengakibatkan pelanggan tidak bisa membuat reservasi tiket pada Aeroflot.

Selain itu, kebijakan tersebut membuat kemampuan mayoritas maskapai milik pemerintah Rusia untuk menjual kursi lumpuh.

Dengan kebijakan itu, Aeroflot, tidak akan tampil dalam daftar yang di gunakan oleh agen perjalanan, situs web perjalanan. Maupun perusahaan di seluruh dunia untuk berbelanja, memesan, dan melayani reservasi penerbangan.

“Saber telah memantau situasi yang berkembang di Ukraina dengan kekhawatiran yang meningkat. Kami mengambil sikap menentang konflik militer ini,” kata CEO Sabre Sean Menke dalam sebuah pernyataan resmi mengutip CNN Jumat (4/3).

Tindakan Balasan

Dalam pernyataannya, Saber mengatakan perusahaan akan mengevaluasi apakah tindakan tambahan-diperlukan. Dengan, mempertimbangkan hukum dan tindakan balasan apa pun yang dapat di terapkan sebagai tanggapan.

Sabre menggarisbawahi bahwa mereka mematuhi semua sanksi sebagai tanggapan untuk pemblokiran layanan lainnya.

“Sabre menyediakan reservasi, layanan penumpang, operasi, perencanaan jaringan, dan sistem manajemen. Ini adalah sistem otomasi inti, komersial, operasi, dan sistem perencanaan, yang tanpanya maskapai tidak dapat berfungsi,” kata Robert Mann, seorang analis industri penerbangan Robert Mann, dari R.W. Mann & Company.

Sementara itu, para ahli menyebut, langkah Saber menghapus Aeroflot dari sistem distribusi global (GDS) merupakan hal krusial. Layanan teknologi lain yang ada untuk Aeroflot masih dapat di gunakan.

Menurut Mann Saber belum memblokir Aeroflot dari sistem layanan otomasi.

Menurutnya, menghilangkan akses layanan otomasi akan berdampak buruk pada operasi domestik, kata Brett Snyder, blogger penerbangan dan presiden Cranky Flier.

“Aeroflot akan terpaksa mencari vendor lain, tapi itu bukan sesuatu yang bisa terganti dalam semalam. Itu akan sangat merugikan, dan jika Saber serius ingin menghukum Rusia, mereka akan mencari cara untuk memutuskan kontrak itu,” kata Snyder.

Sementara itu, perusahaan teknologi perjalanan lainnya, Amadeus, mengatakan pada Kamis (3/3) mereka juga telah mulai menangguhkan distribusi tarif Aeroflot dalam sistemnya.

“Kami tidak akan menandatangani kontrak baru di Rusia dan kami terus mengevaluasi portofolio kerja kami yang ada di Rusia secara paralel. Pada saat yang sama, kami terus menilai dan mengevaluasi dampak potensial dari sanksi internasional yang di kenakan pada Rusia dan tindakan balasan apa pun oleh Rusia,” tulis Amadeus dalam pernyataan resmi.

Sikap AS

Sebagai informasi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden segera memberlakukan larangan wilayah udara AS untuk-dilintasi pesawat Rusia. Hal itu disampaikan Biden melalui pidato kenegaraan, Selasa (1/3) mengutip AFP.

Aksi pemblokiran wilayah udara yang di lakukan AS telah lebih dulu dilakukan oleh Kanada dan sejumlah negara Eropa lainnya. Reaksi tersebut merupakan jawaban atas invasi Rusia terhadap Ukraina yang telah berjalan sepekan.

Langkah ini, merupakan yang pertama kali di lakukan dalam sejarah.

Dampak pemblokiran itu, Aeroflot mengatakan akan membatalkan semua penerbangan dengan tujuan negara Eropa. Kepala Urusan Luar Negeri UE Josep Borrell resmi mengumumkan hal tersebut. (bs/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button